VISI : “ TERWUJUDNYA GENERASI CERDAS, BERILMU, DAN BERAKHLAKUL KARIMAH”

MTs Negeri Tanjung Selor

Guru dan Staf

MTs Negeri Tanjung Selor

Upacara Hari Senin

MTs Negeri Tanjung Selor

Kunjungan Bupati Bulungan Pada Pekan Budaya Birau 2012 di Stand Pameran Jajaran Kemenag Kab. Bulungan

MTs Negeri Tanjung Selor

Jl. Kolonel Soetadji (Kompleks Masjid Agung Tanjung Selor

MTs Negeri Tanjung Selor

Masa Orientasi Siswa (MOS) Siswa baru angkatan 2009

MTs Negeri Tanjung Selor

Perpustakaan adalah gudang ilmu

MTs Negeri Tanjung Selor

Pelepasan Siswa Kelas 9 Alumni Tahun 2011

MTs Negeri Tanjung Selor

Prestasi Siswa Pementasan Tari

MTs Negeri Tanjung Selor

Kaligrafi di setiap ruang kelas

MTs Negeri Tanjung Selor

Masa Orientasi Siswa (MOS) Siswa angkatan 2010

MTs Negeri Tanjung Selor

Kunjungan (Monitoring) Irjen dari Jakarta tahun 2010

MTs Negeri Tanjung Selor

Karnafal Birau Bulungan 2010

MTs Negeri Tanjung Selor

Guru dan Siswa

MTs Negeri Tanjung Selor

Berpose sebelum mengikuti Ujian Nasional tahun 2010

MTs Negeri Tanjung Selor

Berpose sebelum mengikuti Ujian Nasional tahun 2010

MTs Negeri Tanjung Selor

Berpose di Hari Kartini bersama wali kelas

MTs Negeri Tanjung Selor

Hari Kartini di Madrasahku

MTs Negeri Tanjung Selor

Kegiatan Belajar

MTs Negeri Tanjung Selor

Senam Jum'at Pagi

Sabtu, 24 November 2012

Bila Al Qur'an Bisa Bicara


Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku.

Dengan wudlu aku kau sentuh dalam keadaan suci.

Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari.

Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari.

Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra.

Sekarang engkau telah dewasa...

Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...

Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...

Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu.

Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya.

Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu.

Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa.

Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan.

Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian.

Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.

Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu disurau.....

Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV.

Waktu senggang…engkau sempatkan membaca buku karangan manusia.

Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.

Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah-surahku (Basmalah).

Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi.

Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu.

Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu.

Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku.

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja.

Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu.

Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun.

E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kadang kau abaikan.

Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.

Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku.

Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV.

Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk.

Waktupun cepat berlalu... aku menjadi semakin kusam dalam lemari.

Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu.

Seingatku hanya awal Ramadlan engkau membacaku kembali.

Itupun hanya beberapa lembar dariku.

Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu.

Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio, komputer, dapat memberimu pertolongan?


Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba.

Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya.

Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.


Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...

Setiap saat berlalu... kuranglah jatah umurmu...

Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu.

Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu.

Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...

Di kuburmu nanti....

Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.

Yang akan membantu engkau membela diri.

Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu.

Dari perjalanan di alam akhirat.

Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu.

Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.

Peganglah aku lagi... bacalah kembali aku setiap hari.

Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci.

Yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui.

Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...

Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu.

Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.

Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.

Sentuhilah aku kembali...

Baca dan pelajari lagi aku...

Setiap datangnya pagi dan sore hari.

Seperti dulu....dulu sekali...

Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos...

Di surau kecil kampungmu yang damai.

Jangan aku engkau biarkan sendiri...

Dalam bisu dan sepi....

Maha benar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Kamis, 22 November 2012

SURAT TERBUKA UNTUK BANGSA INDONESIA DARI GAZA

Mungkin surat ini sudah menyebar cukup lama untuk rakyat Indonesia, namun tidak sedikit pula yang belum membaca dan meresapi isinya, Bagi yang sudah membaca silahkan dibaca lagi dan dibagikan
, jika yang belum silahkan membaca nya..


♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥

Untuk saudaraku di Indonesia, ..Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia .. Namun, jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa?? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki Adalah karena Negeri kalian berpenduduk muslim Terbanyak di punggung bumi ini .. bukan
kah demikian wahai saudaraku???


Selasa, 20 November 2012

Belajar untuk belajar



Hakikatnya hidup ini merupakan rangkaian proses belajar dan menempa diri agar menjadi lebih baik senantiasa. Sungguh, begitu banyak hal dapat disarikan dari perjalanan detik demi detik kehidupan kita. Hal-hal yang kita rasakan, kita lihat, kita dengar, kita keluarkan melalui lisan, semuanya bisa menjadi sesuatu yang sarat makna dan dapat memperkaya khazanah pengalaman kita untuk selanjutnya dijadikan modal bagi proses perbaikan diri, jika kita mau tentunya.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More