VISI : “ TERWUJUDNYA GENERASI CERDAS, BERILMU, DAN BERAKHLAKUL KARIMAH”

MTs Negeri Tanjung Selor

Guru dan Staf

MTs Negeri Tanjung Selor

Upacara Hari Senin

MTs Negeri Tanjung Selor

Kunjungan Bupati Bulungan Pada Pekan Budaya Birau 2012 di Stand Pameran Jajaran Kemenag Kab. Bulungan

MTs Negeri Tanjung Selor

Jl. Kolonel Soetadji (Kompleks Masjid Agung Tanjung Selor

MTs Negeri Tanjung Selor

Masa Orientasi Siswa (MOS) Siswa baru angkatan 2009

MTs Negeri Tanjung Selor

Perpustakaan adalah gudang ilmu

MTs Negeri Tanjung Selor

Pelepasan Siswa Kelas 9 Alumni Tahun 2011

MTs Negeri Tanjung Selor

Prestasi Siswa Pementasan Tari

MTs Negeri Tanjung Selor

Kaligrafi di setiap ruang kelas

MTs Negeri Tanjung Selor

Masa Orientasi Siswa (MOS) Siswa angkatan 2010

MTs Negeri Tanjung Selor

Kunjungan (Monitoring) Irjen dari Jakarta tahun 2010

MTs Negeri Tanjung Selor

Karnafal Birau Bulungan 2010

MTs Negeri Tanjung Selor

Guru dan Siswa

MTs Negeri Tanjung Selor

Berpose sebelum mengikuti Ujian Nasional tahun 2010

MTs Negeri Tanjung Selor

Berpose sebelum mengikuti Ujian Nasional tahun 2010

MTs Negeri Tanjung Selor

Berpose di Hari Kartini bersama wali kelas

MTs Negeri Tanjung Selor

Hari Kartini di Madrasahku

MTs Negeri Tanjung Selor

Kegiatan Belajar

MTs Negeri Tanjung Selor

Senam Jum'at Pagi

Minggu, 29 November 2015

Guru, Pelita Kehidupan

GURU merupakan orang yang paling berarti dalam hidup ini. Melalui guru, seseorang mampu menjadi orang yang sukses dalam bidang-bidang tertentu. Gurulah yang mengajar, membimbing, mendidik juga membina anak-anak yang sedang berproses untuk menggapai cita-cita. Tapi, mengapa harus ada guru?
Allah SWT berfirman, “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman, ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!’ Mereka menjawab, ‘Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.’
Allah berfirman, ‘Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.’ Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman, ‘Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?’” (QS. Al-Baqarah: 31-33).
Dalam ayat tersebut menggambarkan bahwa Allah SWT memberitahukan (mengajarkan) kepada nabi Adam AS tentang nama-nama benda. Dalam hal ini, dapat kita simpulkan bahwasanya, Allah SWT di sini sebagai guru, dan Nabi Adam sebagai muridnya. Kemudian Nabi Adam memberitahukannya kembali kepada para malaikat.
Dari situ, konsep guru dapat kita katakan sebagai orang yang paling pertama mengetahui. Hingga kemudian ia memberitahukan informasi yang ia miliki kepada orang lain yang belum mengetahui. Sebab, sebelum adanya anak-anak kita, sebagai pelajar di masa sekarang ini, ada di masa dahulu orang-orang yang kini menjadi guru juga belajar pada gurunya yang terdahulu. Dan kini mereka sampaikan kembali kepada generasi masa kini.
Nah, benarlah bahwasanya guru itu penting dan tentunya harus ada. Sebab, guru merupakan orang yang memberikan informasi. Mereka adalah orang-orang yang lebih awal mengetahui informasi. Sehingga, mereka adalah orang-orang pilihan yang mau mengamalkan kembali ilmu yang dimilikinya. Lain halnya dengan profesi lain, guru memiliki keahlian khusus dalam menyampaikan ilmu pengetahuan itu, hingga orang yang akan menerima pengetahuan dapat dengan mudah memahaminya.
Dishare dari Islam Pos

Jumat, 27 November 2015

Guru, Profesi dengan Risiko Tinggi

Oleh Dr. Manpan Drajat, M.Ag., Dosen UIN SGD Bandung DPK STAI DR.KH.EZ. Muttaqien Purwakarta, Ketua STAI DR.KH.EZ.Muttaqien Purwakarta
MUNGKIN ada sebagian orang beranggapan bahwa jadi guru itu gampang, asal sedikit menguasai materi, bisa ngomong di depan anak, jadi deh guru. Pernyataan ini tidak semuanya salah, karena mungkin dahulu ketika sekolah mudah didirikan baik sekolah suasata apalagi sekolah negeri karena memang rasio jumlah penduduk dengan jumlah sekolah tidak seimbang, sementara sumber daya manusianya terbatas.
Maka siapapun yang berminat dapat dengan mudah menjadi guru. Bahkan di beberapa wilayah terpencil di Indonesia masih ditemukan lulusan SMA mengajar SMP, Lulusan SMP mengajar SD. Demikian pula pada masa sebelum ada
trend adanya sertifikasi guru, masyarakat menganggap bahwa menjadi guru tidak menjanjian masa depan yang cerah. Sebagian orang menjadikan profesi guru sebagagai pilihan profesi terakhir.
Faktanya tidak demikian, bahwa mejadi guru yang sesungguhnya adalah tidak mudah, dan penuh risiko. Saya sering katakan kepada mahasiswa saya, bahwa ketika Anda mengajar di kelas, sebenarnya Anda sedang mempertaruhkan masa depan anak-anak Anda. Jika Anda mengajar dengan baik dan benar, sama dengan Anda sedang mempersiapkan masa depan yang baik bagi anak didik Anda, begitupun sebaliknya. Jika Anda mengajar tidak baik dan tidak benar, sama dengan Anda mempersiapkan masa depan yang suram bagi anak didik Anda.
Masih ingat kisah Prof. Dr. Yohanes Surya di sebuah stasion tv suasta bercerita ketika ia dikritik temannya, ia bisa melahirkan juara-juara olimpiade karena memilih bibit-bibit dari anak-anak pintar dan sekolah-sekolah paforit. Untuk menjawab kritikan itu ia meminta ke Gubernur Papu 300 siswa yang dianggap “bodoh” di sekolah-sekolah Papua. Maka ia bawa 300 siswa dari Papua untuk belajar di sekolah yang ia kelola di Jakarta. Dari 300 anak tersebut betul-betul bukan anak yang berprestasi di sekolahnya bahkan ada yang tidak naik kelas dua sampai tiga tahun. Apa yang terjadi setelah beberapa tahun kemudian belajar dengan guru-guru di sekolah beliau, banyak dari mereka memperoleh mendali emas dalam olimpiade nasional mapun internasional.
Dari kisah di atas kita bisa menarik kesimpulan, tidak ada anak bodoh yang lahir ke bumi ini, setiap anak baik di Amerika maupun di Papua lahir dengan lebih dari 100 miliar sel otak sebagai potensi kecerdasan yang Alloh berikan kepada umat manusia. Bahasa kasarnya, apakah siswa bertemu dengan guru yang baik dan benar atau tidak dalam mengajar. Guru di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mebangun kecerdasan anak.
Ternyata jadi guru tidak semudah yang dibayangkan, tidak cukup seorang guru hanya berbekal penguasaan materi, metode dan pendekatan pembelajaran tidak kalah penting dari materi sendiri. Seorang bijak mengatakan bahwa
aththoriqoh ahammu minal maddah
metode lebih penting dari materi itu sendiri. Seberapa banyak materi yang dikuasai jika tidak memiliki metode dan pendekatan pembelajaran yang baik tentu tidak akan bisa mencapai hasil yang optimal.
Oleh karena itulah kuliah-kuliah pendidikan sebagian besar mata kuliah diarahkan pada penguasaan metodologi. Saatnya kita merenungkan kembali apakah kita akan atau telah menjadi guru yang memberikan harapan yang cerah bagi anak-anak kita? []

Rabu, 25 November 2015

Selamat Hari Guru

Hari ini 25 Nopember 2015 adalah hari istimewa bagi para guru, suatu profesi yang sudah diakui oleh negara dengan adanya undang undang guru, profesi yang sudah lama dimuliakan oleh masyarakat dari masa saya kecil hingga sekarang walau terjadi degradasi kadar kemuliaannya terdengar berkurang pada saat ini, dulu guru disandingkan dengan pahlawan tanpa tanda jasa, sekarang gelar itu diragukan oleh beberapa orang, dari beberapa komentar masyarakat dimedia sosial dengan mudahnya kita mendapatkan cibiran mereka akan profesi guru yang tidak pantas lagi dijuluki pahlawan, dulu dan sekarang katanya beda, mereka rata rata menilainya dari sudut pandang uang, orang dianggap pantas dianggap pahlawan jika dibayar murah, maka tidak pantaslah guru sekarang dianggap pahlawan karna adanya undang undang guru itu yang salah satu isinya memastikan kesejahteraan mereka dengan tunjangan sertifikasi. Kalau itu tolak ukurnya maka sangatlah sempit cara berpikir mereka. Beberapa pihak memang menggunakan ini sebagai komoditas politik, isu mensejahterakan guru sudah langganan digunakan untuk bahan kampanye politik, mereka berlomba lomba ingin menjadi pihak yang paling berjasa dalam memperjuangkannya, ditambah lagi oleh media memberitakannya dengan porsi besar sehingga mengubah opini masyarakat akan kesejahteraan guru.
Sebagian masyarakat belum mengetahui bagaimana program pemerintah ini belumlah sepenuhnya tuntas, program yang berproses dan belum semua guru menikmati, masih banyak persoalan didalamnya termasuk sisi keadilan sesama guru, mereka tidak tahu banyak tentang profesi guru di Indonesia yang berkasta kasta tingkat kesejahteraannya, mereka tidak tahu beban pekerjaan guru begitu beratnya, maka wajar saja dihargai jasanya, walau masalah beban kerja relatif dalam mengukurnya, tergantung siapa yang merasakannya. Bersambung

Selasa, 24 November 2015

Bimtek Kurikulum 2013

Lagi, empat guru ditambah kepala madrasah MTs Negeri Tanjung Selor mengikuti Bimtek Kurikulum 2013 yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulungan, kegiatan ini direncanakan berlangsung tanggal 23 s/d 28 Nopember 2015 di Aula FKUB Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulungan, kegiatan ini adalah kelanjutan kegiatan yang sama beberapa bulan lalu yang diikuti oleh kelompok guru mata pelajaran umum pada madrasah negeri dan swasta tingkat Ibtidayah, Tsanwiyah, dan Aliyah se Kabupaten Bulungan, pada penyelenggaraan kali ini diikuti oleh kelompok guru agama.
Semoga Kegiatan ini dapat meningkatkan kompetisi guru madrasah dalam melaksanakan tugas seprofesional mungkin dan juga dapat  meningkatkan mutu pendidikan di madrasah madrasah se Kabupaten Bulungan

Senin, 23 November 2015

Upacara hari senin

Upacara senin tgl 23 nopember 2015 hari ini termasuk istimewa karena yang bertindak sebagai inspektur atau pembina upacara dipimpin oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulungan, dalam amanahnya beliau memberikan motivasi kepada siswa siswi MTsN Tanjung Selor untuk selalu giat belajar, sedini mungkin sudah harus punya visi, cita cita adalah alat pemicu semangat untuk terus belajar, orang yang tidak punya cita cita pasti tdk semangat belajar karna tidak jelas manfaat dan tujuan belajarnya, selain belajar siswa harus hormat kepada orang tua karena ridhonya Allah adalah ridhonya orang tua.
Lafadz yang populer dimasyarakat adalah yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqy dalam Syu'ab Al-Iman sebagai berikut;
ﺷﻌﺐ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ - ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ‏( /6 177 ‏) ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ : ﺭﺿﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺭﺿﺎ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭ ﺳﺨﻂ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺳﺨﻂ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ
Dari Abdullah bin 'Amr beliau berkata; Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ bersabda; Ridha Allah pada ridha orangtua dan murka Allah pada murka orangtua (H.R.Al-Baihaqy).
Demikian juga dengan guru, guru seyogianya dihormati bukan saja alasannya karena sebagai salah satu sumber ilmu akan tetapi perannya juga sebagai orang tua di sekolah, menutup amanahnya beliau mengingatkan siswa sebagai generasi penerus harus mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya dengan ilmu pengetahuan dan iman taqwa kepada Allah SWT, serta mengiplementasikan 5 ikrar siswa yang setiap senin diucapkan bersama.

Senin, 16 November 2015

Masa Orientasi Anggota Baru PMR

Senin pagi yang diguyur hujan, memaksa kegiatan upacara hari senin ditunda pelaksanaannya, dibeberapa wajah siswa terlihat masih menyimpan kelelahan, sisa kantuk dan capek dari kegiatan orientasi anggota PMR yang diadakan di sabtu sore hingga ahad pagi, namun dibalik kelelahan itu ada keceriahan diantara mereka, terbukti dari topik pembicaraan pagi masih sekitar kegiatan tersebut, ada banyak cerita dan pengalaman baru pastinya, dan itulah salah satu bagian suksesnya kegiatan.
 Kegiatan tahunan yang diusahakan rutin ini adalah yang kedua kalinya, kegiatan ini bagian dari agenda Palang Merah Remaja MTs Negeri Tanjung Selor untuk mengukuhkan anggota baru, yang sudah aktif setengah semester ini atau sekitar 4 bulan. Membangunkan ekskul yang mati suri perlu ditangani oleh tenaga yang profesional, demikian yang dialami PMR MTs Negeri Tanjung Selor dua tahun yang lalu, berkat dedikasi dari Pelatih Bang Nuy (M.Zainuri) dan Ibu Sri Nurul Tilawati, Ekskul PMR di MTs Negeri Tanjung Selor mampu bangun dan bangkit, dan bisa berdiri sama tegak dengan PMR dari sekolah lain.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More